Literatur Review

Sebelum nya saya telah membuat penelitian tentang semiotika pada lukisan " The Scream" karya Edvard Munch. Edvard Munch, penelitian ini menggunakan pendekatan yang kualitif yang berdasarkan sumber data yang ada. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan makna yang terdapat pada lukisan.

Dalam penelitian ini data di dapatkan dari berbagai sumber. saya menggunakan metode semiotika Charles Sanders Pierce untuk memfokuskan makna ikon,indeks dan symbol yang terdapat pada lukisan " The Scream "dalam penelitian ini saya berupaya memahami bagaimana makna yang terkandung pada lukisan "The Scream ".

Dengan demikian penelitian literatur review dapat memberikan kontribusi pada pemahaman lebih dalam tentang makna suatu lukisan dan bagaimna lukisan itu dapat berpengaruh, Maka dari itu, berikut Literature Review dari beberapa referensi jurnal, artikel, dan website mengenai pembahasan yang relevan dengan objek penelitian mengenai analisis semiotika pada lukisan.

1.Penulis Jurnal : Muhammad Ghifari, Susandro,Hatmi Negria Taruan

Judul : KAJIAN SEMIOTIK LUKISAN KAWAN KAWAN REVOLUSI KARYA S.SUDJONO

Halaman Jurnal : 78 - 82

Tujuan : Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengkaji makna pada lukisan "Kawan Kawan Revolusi " karya S.Sudjono, lukisan Dalam menganalisis semiotika pada lukisan ini, kita bisa menggunakan beberapa konsep dasar semiotika Charles Sanders yaitu ikon, indeks dan symbol

Ikon : Elemen-elemen dalam lukisan yang secara langsung menyerupai objek yang mereka wakili. Misalnya, ekspresi wajah dan postur tubuh para pejuang.

Indeks : Tanda-tanda yang menunjukkan hubungan sebab-akibat atau eksistensi langsung dari objek yang diwakili. Misalnya, tokoh-tokoh yang digambarkan sebagai para pejuang

Symbol : Tanda yang maknanya ditentukan oleh konvensi sosial. Misalnya, bendera merah putih yang melambangkan kemerdekaan Indonesia

Metode : Penelitian dilaksanakan dengan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara studi pustaka. Studi kepustakan ialah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.

Hasil : dalam lukisan ini menandakan pandangan estetika yang “membumi”. Estetika dalam karya menandakan adanya hubungan antara karya seni dan penikmatnya (realitas yang diungkapkan). Dalam paham estetika, estetika seyogianya mewakili suatu paham, pandangan hidup yang mewakili orang banyak menuju keselamatan hidup, tentram dan sejahtera. Jika hal tersebut telah dilaksanakan, akan dapat dilihat bagaimana estetika dalam karya seni “ini” maupun “itu”. Masing-masing akan memiliki ciri, karena berpijak dari suatu pandangan hidup.


2. Penulis Jurnal : Arif Dinta Sanjaya

Judul : ANALIS SEMIOTIKA DALAM LUKISAN "AN ASTROUNAUT APPEARS FROM VOLCANO KARYA HERI DONO

Halaman : 30 - 32

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji makna yang terdapat pada lukisan "ANASTROUNAUT APPEARS FROM VOLCANO" karya Heri Dono, lukisan Dalam menganalisis semiotika pada lukisan ini, kita bisa menggunakan beberapa konsep dasar semiotika Charles Sanders yaitu ikon, indeks dan symbol.

Ikon : Dalam lukisan ini, ikon yang paling mencolok adalah astronot dan gunung berapi

Indeks : Ada beberapa indeks yang bisa kita identifikasi, seperti asap dan lahar yang menunjukkan aktivitas vulkanik, dan pakaian astronot yang menunjukkan teknologi dan penjelajahan luar angkasa.

Symbol : Banyak elemen dalam lukisan ini yang berfungsi sebagai simbol dengan makna yang lebih dalam contoh nya astrounout yang melambangkan ekspolrasi,pencarian pengetahuan atau keterasingan.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif art based research. Metode ini menggabungkan metode penelitian pendidikan seni dengan metode penciptaan seni rupa atau memasukkan metode penciptaan seni rupa dalam penelitian pendidikan. Hasil akhir dari penelitian ini difokuskan pada pengetahuan seni rupa. Penelitian atau research adalah cara untuk menyelesaikan suatu masalah kemudian mencari jawaban dari masalah tersebut secara ilmiah. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menggali informasi dari subjek penelitian, peneliti juga mengamati objek penelitian untuk memperoleh data fakta yang ada di lapangan sehingga dapat memperoleh data, yaitu dari penjelasan lisan narasumber, tulisan berupa buku, jurnal, katalog, gambar, dan foto.

Hasil : Melalui pendekatan semiotika, kita dapat melihat bahwa lukisan "An Astronaut Appears from Volcano" oleh Heri Dono adalah karya yang kaya dengan makna dan simbolismeKombinasi elemen tradisional dan kontemporer dalam karya ini menggambarkan ketegangan antara modernitas dan alam, serta upaya manusia untuk memahami dan mengatasi dunia di sekitar mereka


3. Penulis Jurnal : Banon Gilang

Judul : ANALISIS SEMIOTIKA PADA LUKISAN KARYA RADEN SALEH DAN NICOLAAS PIENEMAN

Halaman : 48 - 66

Tujuan : Tujuan penelitian ini Memberikan pengetahuan tentang sejarah seni lukis Indonesia melalui Raden Saleh.Mengetahui bagaimana peranan seni di masa pemerintahan kolonial Belanda. dalam lukisan ini  menganalisis semiotika pada lukisan ini, kita bisa menggunakan beberapa konsep dasar semiotika Charles Sanders yaitu ikon, indeks dan symbol.

Ikon : Dalam karya Raden Saleh, ikon-ikon sering berupa representasi realistis dari tokoh-tokoh, hewan, dan pemandangan alam.

Indeks : Elemen-elemen seperti ekspresi wajah, gestur, dan latar belakang dalam lukisan Raden Saleh sering kali berfungsi sebagai indeks yang menunjukkan konteks emosional atau historis.

Symbol :Banyak elemen dalam lukisan Raden Saleh yang berfungsi sebagai simbol, mengandung makna yang lebih dalam terkait dengan politik, kekuasaan, dan identitas nasional.

Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Bogdan & Biklen. S, penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang dapat berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan yang digunakan kualitatif diharapkan dapat menguraikan ucapan, tulisan, atau perilaku yang diamati baik dari individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang komprehensif dan holistik secara mendalam.

Hasil : Analisis semiotika karya Raden Saleh menunjukkan bahwa ia adalah seorang seniman yang tidak hanya ahli dalam teknik melukis tetapi juga dalam menyampaikan pesan-pesan mendalam melalui simbolisme dan ikonografi. Karyanya mencerminkan kompleksitas identitas nasional, ketegangan politik, dan dinamika kekuasaan pada zamannya. Dengan memadukan pengaruh Barat dan elemen lokal, Raden Saleh berhasil menciptakan karya-karya yang memiliki makna mendalam dan relevansi historis yang kuat.


4. Penulis Jurnal : Sheilla Imelda Putri

    Judul                  : ANALISIS SEMIOTIKA PADA LUKISAN WANITA BERHIJAB KARYA AMEENA Y.KHAN.

    Halaman            : 1- 107

Tujuan : Penelitian ini bertujuan sebagai media komunikasi yang merepresentasikan identitas muslimah berhijab di Amerika Serikat.enelitian ini menggunakan kajian semiotik dari Charles Sanders Peirce yang analisisnya hanya terfokus pada bentuk klasifikasi bedasarkan objeknya yakni tanda ikon, indeks dan simbol. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan rupa' sehingga tanda itu mudah dikenali oleh para pemakainya. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal eksistensial diantara atau representamen dan objek simbol.

Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Borgan dan Taylor dalam buku Moleong, metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Di dalamnya terdapat metode penelitian analisis semiotika.

Hasil : Kesimpulan dari penelitian ini adalah makna pesan dari hasil analisa adalah dapat dikatakan bahwa ide ini digunakan oleh Ameena Khan sebagai salah satu bentuk "demokrasi" nya untuk meminimalisir kasus islamophobia yang sedang marak terjadi di Amerika Serikat.


5. Penulis Jurnal : Vivi Destri Yumielda

    Judul Jurnal   : KAJIAN SEMIOTIKA PEIRCE PADA KARYA SENI LUKIS DI SANGGAR SENI RUPA SIMPASSRI MEDAN

Halaman : 28 - 38

Tujuan : Tujuan penelitian ini memberikan pengetahuan tentang semiotikan pada 10 karya seni lukis di sanggar seni rupa Simpassri dengan menerapkan teori semiotika Peirce. Semiotika Peirce yaitu konsep tipologi tanda meliputi aspek representamen, hubungan representamen dengan objek, dan interpretant. Representamen terbagi atas qualisign, sinsign, dan legisign. Lalu hubungan representaman dengan objek terbagi atas ikon, indeks, dan simbol.

Metode : Metode dalam pengumpulan data-data tersebut yakni melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian mengolah data dengan menggunakan instrumen berupa tabel identifikasi objek penelitian untuk diinterpretasikan dengan menerapkan kajian semiotik menggunakan konsep tipologi tanda oleh Charles Sanders Peirce. Data yang akan dianalisa tidak hanya sebatas apa yang terlihat secara langsung, melainkan butuh pemahaman yang mendalam karena tidak hanya sebatas objek melainkan relasi tanda. Setelah itu, dilanjutkan dengan menganalisis data meliputi aspek representamen yang merupakan sebuah penjelasan bagaimana sebuah tanda dapat mewakili atau merepresentasikan sesuatu, terbagi menjadi qualisign, sinsign dan legisign

Hasil : Lukisan yang ada di sanggar medan,lukisan tersebut merepresentasikan objek-objek yang berceritakan filosofi dan budaya/tradisi suku Batak, yang mana merupakan aspek representamen yang hadir dan bersifat indrawi. Hal yang dimaksud yakni lukisan dengan objek tanah Karo, lukisan dengan objek laki-laki yang memegang tunggal panaluan, lukisan dengan objek patung pangulubalang, dan lukisan dengan ciri khas Batak lainnya. Untuk aspek hubungan representamen dengan objek, lukisan-lukisan ini merujuk pada suasana dari budaya tradisi Batak. Aspek ini setara/sejajar dengan aspek representamen, hanya saja aspek hubungan representamen dengan objek ini tidak bersifat indrawi, melainkan tanda yang dirujuk sebagai objek yang sebenarnya. Tanda tersebut yakni objek-objek maupun suasana dari budaya tradisi Batak, seperti kehidupan masyarakat perkampungan Karo, bentuk wajah pengantin Karo, wajah perempuan etnisitas Sumatera Utara, warna dan bentuk simbolik Batak lainnya.Dengan terungkapnya makna relasi tanda aspek representamen dan hubungan representamen dengan objek, maka terungkap pula benang merah dari aspek interpretan atau makna dari karya seni lukis di sanggar seni rupa Simpassri. Interpretasi dari keseluruhan lukisan adalah pelestarian seni budaya/tradisi etnis Batak, seperti romantisme/suasana kehidupan masyarakat kampung Karo, ritual penghormatan budaya tradisi Batak, peninggalan budaya mistis suku Batak Toba, dan pelestarian budaya/tradisi Batak lainnya.


6. Penulis Jurnal : Ristante Nostanta Br.Purba

   Judul Jurnal      : ANALISIS SEMIOTIKA PEIRCE PADA LUKISAN WANITA DAN KAKTUS KARYA CITRA SASMITA

Halaman : 1- 97

Tujuan : Mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses semiosis metaforis pada lukisan karya Citra Sasmita Mendeskripsikan proses semiosis lainnya pada lukisan karya Citra Sasmita menggunakan teori semiotika Charles Pierce tentang Trilogi Semiotika.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce sebagai alat utama untuk memeriksa data, skema model triadik yang terdiri dari tiga elemen yaitu tanda, objek dan interpretan. Selanjutnya, interaksi antara ‘representamen’, ‘objek’ dan ‘interpretan’ disebut oleh Peirce sebagai semiosis.Teknik pengumpulan datanya adalah observasi. Untuk memperkuat dan menggambil data lebih dalam, peneliti melakukan studi pustaka seperti buku, jurnal, maupun hasil penelitian.

Hasil : Kesimpulan semiotika pada lukisan wanita dan kaktus dapat beragam tergantung pada konteks, tetapi secara umum, lukisan tersebut mungkin menggambarkan konsep femininitas yang kuat (wanita) yang berpadu dengan simbol kekuatan atau ketahanan (kaktus). Ini bisa menggambarkan kompleksitas dan kekuatan dalam kelembutan atau keindahan yang bisa diinterpretasikan oleh penonton dengan berbagai cara.


7. Penulis Jurnal : Miqdam Abror

   Judul Jurnal       : ANALISIS SEMIOTIKA PADA LUKISAN DIGITAL SMUDGE ART K.H. ANWAR MANSHUR KARYA BAJU SENO HARTYANTO

   Halaman            : 61 - 80


Tujuan : Dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotik dengan metode Charles Sanders Pierce yang dikenal dengan triadic dan konsep trikotominya yang terdiri atas representamen, interpretant, dan object. Dengan menghubungkan tiga hal diatas maka akan ditemukan makna pesan di dalam lukisan digital sebagai objek penelitian.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce sebagai alat utama untuk memeriksa data, skema model triadik yang terdiri dari tiga elemen. Sumber data yang paling utama didapat melalui tanda-tanda yang muncul pada lukisan digital smudge art K.H Anwar Manshur. Selain itu, data primer penguat didapat melalui wawancara dengan pelukis digital K.H. Anwar Manshur, yaitu Baju Seno Hartyanto, yang bertujuan untuk memperkuat data terkait proses melukis digital dengan objek K.H. Anwar Manshur.

Hasil : Sikap dan kepribadian seorang ulama’ K.H. Anwar Manshur yang bertanggung jawab, disiplin, sederhana, dan rendah hati direpresentasikan ke dalam sebuah lukisan digital yang lebih berdimensi dan mempunyai kesan dramatis daripada foto aslinya, menunjukkan bahwa hal ini mampu menjadi media alternatif dalam menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak umum. Melalui sebuah foto, gambar, ataupun lukisan digital setelah melalui proses editing, selalu ada makna di dalam karya visual tersebut. Dengan objek seorang ulama’, tentunya makna pesan yang ingin disampaikan berkaitan dengan sosok pribadi atau profil daripada objek lukisan digital tersebut, dan hal ini bisa menjadi pesan atau informasi yang dapat mendorong atau memotivasi.


8. Penulis Jurnal : Mukhsin Patriansah

    Judul Jurnal    :  ESTETIKA MONROE BARDSLEY, SEBUAH PENDEKATAN ANALISIS INTERPRETASI TERHADAP LUKISAN YUNIS MULER

    Halaman         : 42 - 48 

TujuanPenelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat aspek-aspek estetika dalam wujud visual dan simbol dari lukisan kaligrafi Yunis Muler yang berjudul ‘Kekuasaan Allah’.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Moleong dalam bukunya menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memahami sebuah fenomena yang kemudian dijelaskan dengan mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks atau kondisi bagian khusus

Hasil    : Estetika dapat diartikan sebagai wujud keindahan yang senantiasa hadir dalam kehidupan manusia. Keindahan merupakan suatu susunan yang terhimpun dari berbagai elemen. Dengan demikian, suatu keindahan tidak bisa dinikmati ketika salah satu elemen tersebut diabaikan dan dipisahkan


9. Penulis JurnalRefsi Monika Sari

    Judul Jurnal   : KRITIK LUKISAN SUREALISTIK KARYA OKTAVYANI

     Halaman       : 93 - 108

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji makna dari Lukisan Surealistik Karya Oktaviyani tentang emosi manusia

Metode : Berdasarkan metode penelitian deskriptif kualitatif disimpulkan pada sumber data dari subjek penelitian data bersifat umum yang merupakan hasil dari pemahaman, memiliki hubungan interaktif dan komunikatif yang mengandung nilai-nilai di dalamnya. Penelitian ini dapat mengungkapkan lebih spesifik dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek karya seni lukis modern dari hasil pengalaman berkarya seni lukis dan dapat menunjukkan pengembangan kreativitas dalam membuat karya lukis dengan imajinasi yang liar.

Hasil    : Berdasarkan hasil penyajian dan analisis yang telah di uraikan mengenai Kritik Lukisan Surealistik Karya Oktaviyani, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, surealisme merupakan aliran seni yang berdasarkan aspek bawah sadar manusia dan pemikiran nonrasional diluar realita. Karya lukis surealis berlandaskan wujud alam mimpi dimana karya lukis yang beraliran surealis mengangkat mitos, halusinasi dan fantasi manusia.


10. Penulis Jurnal : Asra Ilal Khairi

      Judul Jurnal    : KAJIAN ESTETIKA LUKISAN REALIS KONTEMPORER Drs. Irwan, M.Sn. YANG BERJUDUL DI UJUNG TANDUK

      Halaman         :139 - 146

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji makna Lukisan kontemporere karya Drs.Irwan ,M.Sn.yang berjudul Di Ujung Tanduk

Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Jenis penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan realita sosial dan kebudayaan yang terjadi saat sekarang ini di Minangkabau. Penelitian ini tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Hasil : mencerminkan perasaan tegang, ketidakpastian, atau bahkan keputusasaan. Ini bisa diinterpretasikan sebagai representasi kehidupan yang penuh dengan tantangan atau konflik yang belum terselesaikan, yang menggambarkan keadaan manusia di ambang ketidakpastian.


11. Penulis Jurnal  : Amir Gozhali

      Judul Jurnal     : DIMENSI SPIRITUAL DALAM SENI LUKIS ABSTRAK KONTEMPORER INDONESIA

       Halaman         : 1 -14

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji makna dari dimensi spritual dalam seni lukis abstrak

Metode : jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang obyek utamanya adalah buku-buku atau sumber kepustakaan lain. Pencarian data dilakukan melalui kajian pustaka dari buku-buku yang relevan dengan pembahasan. Kegiatan studi termasuk kategori penelitian kualitatif dengan prosedur kegiatan dan teknik penyajian finalnya

Hasil    : Dalam penelitian ini telah dijelaskan bagaimana abstraksi telah berkembang melalui berbagai cara dan pengaruh selama abad kedua puluh, dan tetap dalam seni selama era postmodern. Ketika hal itu terjadi pada awal abad ke-20, abstraksi mencerminkan pikiran, ketakutan, dan keinginan terdalam dari masing-masing seniman. Itu adalah pikiran terdalam yang menjadi kebutuhan batin, yang Kandinsky percaya menyediakan karya seni dengan makna dalam pengertian spiritual


12.Penulis Jurnal Aldi Yunaldi

      Judul Jurnal   : EKSPRESI GORESAN GARIS DAN WARNA DALAM KARYA SENI LUKIS

      Halaman        : 46 - 50

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji makna Ekspresi Goresan Garis Dan Warna Dalam Karya Seni Lukis.

MetodePenelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce sebagai alat utama untuk memeriksa data, skema model triadik yang terdiri dari tiga elemen. Sumber data yang paling utama didapat melalui tanda-tanda yang muncul pada lukisan.

Hasil    : Perasaan dan pikiran setiap manusia tidaklah selalu sama. Dalam waktu yang sama terkadang bisa sedih, marah, senang bahkan tidak bisa diduga sesuatu datang begitu saja. Gejala seperti inilah yang membuat pelukis menuangkannya ke dalam ekspresi garis dan warna. Dalam karya seni rupa garis merupakan unsur yang paling penting karena dengan garis dapat menentukan bidang dan bentuk. Garis dapat menentukan dan menghasilkan beberapa kemungkinan bentuk karya seni rupa. Garispun dapat mewakili sifat atau karakter seseorang berdasarkan coretan-coretan garis yang dihasilkannya. Perhatikan gambar anak-anak, justru garis merupakan media yang baik untuk menyalurkan segala gagasan dan ekspresinya


13. Penulis Jurnal: Dede Kurniawan

       Judul Jurnal  : VISUALISASI EKSPRESI WAJAH DALAM KARYA LUKIS REALIS

       Halaman       : 1-19

Tujuan : tujuan penelitian ini memberikan pengetahuan tentang semiotikan pada Visualisasi Ekspresi Wajah Dalam Karya Lukis Realis

Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce sebagai alat utama untuk memeriksa data, skema model triadik yang terdiri dari tiga elemen yaitu tanda, objek dan interpretan. Selanjutnya, interaksi antara ‘representamen’, ‘objek’ dan ‘interpretan’ disebut oleh Peirce sebagai semiosis.Teknik pengumpulan datanya adalah observasi. Untuk memperkuat dan menggambil data lebih dalam, peneliti melakukan studi pustaka seperti buku, jurnal, maupun hasil penelitian.

Hasil    : Dalam berinteraksi pada umumnya manusia secara spontan mengeluarkan ekspresi yang bertujuan sebagai bahasa isyarat tubuh sesuai dengan kondisi orang tersebut secara alami. Proses penciptaan karya lukis ekspresi wajah ini, penulis mencoba menyelami bagaimana perwujudan suasana hati manusia melalui ekspresi wajah, dalam kaca mata seni rupa, ungkapan perumpamaan dan bahasa non verbal lewat karya lukisan bergaya realis. Ini menjadi tantangan khusus bagi penulis untuk bagaimana dapat mewujudkannya dalam karya lukis.



14.Penulis JunalSeren Dipity MayPutri

     Judul Jurnal   : KAJIAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE KARYA LUKIS SILVIE MAHDAL “THE GARDEN OF SELF-LOVE”

     Halaman        : 8 - 14

Tujuan : Tujuan penelitian ini memberikan pengetahuan dan teori yang sesuai untuk mengkaji karya lukis satu ini yakni Teori Semiotika Peirce. Teori Peirce terkenal terdiri dari tiga unsur, yaitu tanda (sign), objek, dan interpretant. Teori Peirce banyak digunakan untuk mengkaji karena mudah dipahami.

MetodeMetode Penelitian Kualitatif merupakan metode penelitian dengan menggunakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yaitu untuk menjawab persoalan-persoalan tentang ciri-ciri fenomena dengan tujuan mendeskripsikan dan memahami fenomena dari sudut pandang partisipan.

Hasil   : Hasil analisis dari karya Silvie Mahdal yang berjudul "The Garden of Self-love" ini menggunakan teori semiotika dari Charles Sanders Peirce yang akhirnya dapat disimpulkan bahwa pesan atau makna yang akan disampaikan dalam bentuk gagasan karya seni lukis ini mengenai cinta diri atau self-loveyang seharusnya diterapkan agar lebih mengerti, menerima dan menghormati dirinya sendiri.


15. Penulis JurnalNafartity Nabilla Mawaddah Nashr

      Judul Jurnal    : ANALISIS ESTETIK KARYA SENI LUKIS HENDRA GUNAWAN BERJUDUL NELAYAN II

       Halaman        : 100 - 112

Tujuan : Tujuan penelitian ini memberikan pengetahuan tentang teori semiotikan CharlesPierce yang menggunakan 3 tanda yaitu ikon,indeks,symbol

MetodePendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode kajian pustaka yaitu analisis deskriptif terhadap lukisan Nelayan II. Analisis difokuskan pada elemen visual. Temuan dalam karya Nelayan II yaitu garis semu sangat dominan dalam karya ini. Warna cerah dan kontras hampir mendominasi keseluruhan karya. Tingkat saturasi warna terlihat sangat tinggi. Perbedaan intensitas warna dalam representasi objek menimbulkan kesan volume, perspektif, dan ruang. Kombinasi garis dan warna pada beberapa representasi objek menghasilkan tekstur semu. Pada bagian tertentu, seniman merepresentasikan objek seperti transparan.

Hasil    : Pada karyanya yang berjudul Nelayan II, terdapat unsur garis yang didominasi oleh garis semu, bidang geometri tak ditemukan pada karya ini, penggunaan warna yang kontras dan terang serta tingkat saturasi yang tinggi terdapat pada beberapa visual objek. Perbedaan intensitas warna pada visual objek manusia menimbulkan kesan volume dan adanya perspektif pada lukisan sehingga menciptakan ruang semu


16. Penulis Jurnal : Sufiyatul Aminah 

      Judul Jurnal    : NILAI ESTETIKA DALAM LUKISAN ABSTRAK KARYA AFFANDI

       Halaman        : 1 - 132

Tujuan : Tujuan penelitian ini memberikan pengetahuan Untuk mengetahui gambaran umum tentang estetika untuk mengetahui nilai estetika dari lukisan abstrak karya Affandi.

Metode Penelitian ini bersifat lapangan (field research), yaitu pengumpulan dan pengolahan data dari berbagai macam data yang bersumber dari lapangan yang relevan dengan topik pembahasan kajian ini. Dalam proses pengumpulan data tersebut, penulis menyajikan data-data yang sesuai dengan fokus kajian.

Hasil    : Estetika dalam penelitian ini mengacu pada nilai-nilai keindahan dalam karya seni. Nilai keindahan sendiri tidak tentu, sangat relatif apabila dikaitkan pada dua komponen sudut pandangantara objek estetis dan subjek penikmatnya.Hal ini lah yang terdapat pada karya karya Affandi


17. Penulis Jurnal : Teguh Djoko S

      Judul Jurnal   : KAJIAN ESTETIKA TERHADAP KARYA KARTIKA AFFANDI

      Halaman        : 1 -14

Tujuan : Tujuan penelitian ini memberikan pengetahuan Untuk mengetahui gambaran umum tentang estetika untuk mengetahui nilai estetika dari lukisan dari karya putri dari mendiang alm Affandi yaitu Kartika Affandi

MetodePenelitian ini bersifat lapangan (field research), yaitu pengumpulan dan pengolahan data dari berbagai macam data yang bersumber dari lapangan yang relevan yang ada.

HasilKesimpulannya, karya-karya Kartika Affandi menampilkan kekayaan budaya Indonesia dengan ekspresi emosi yang kuat, ditandai dengan penggunaan warna-warna cerah dan pengaruh ayahnya, sambil tetap bereksperimen dengan berbagai teknik seni.


18. Penulis JurnalNasywa Budi Khoirunnisa

      Judul Jurnal    : ANALISIS NILAI SENI PADA LUKISAN PENANGKAPAN PANGERAN DIPONEGORO KARYA RADEN SALEH

      Halaman         : 1 - 15

Tujuan :  Tujuan penelitian ini memberikan tentang sejarah seni lukis Indonesia melalui Raden Saleh.Mengetahui bagaimana peranan seni di masa pemerintahan kolonial Belanda. dalam lukisan ini  menganalisis semiotika pada lukisan ini

Metode : Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk memberikan analisis yang deskriptif secara mendalam. Pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif cocok untuk digunakan pada data yang bukan angka

Hasil     : Hasil analisis terhadap lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh membuktikan bahwa nilai seni mempengaruhi nilai estetika dari seni. Kriteria dari nilai keindahan antara lain adalah kepaduan (unity), keselarasan (harmony), keseimbangan (balance), kekontrasan (contrast), dan variasi (variation).


19. Penulis JurnalAninda Dyah Hayu Pinasti Putri

       Judul Jurnal   : Mendobrak Nilai-Nilai Patriarki Melalui Karya Seni: Analisis terhadap Lukisan Citra Sasmita

       Halaman       : 1 - 12

Tujuan : Tujuan penelitian ini memberikan tentang bagaimana lukisan Cictra Sasmita untuk mengkritik para pria patriarki di bali

MetodeMetode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik dokumen, teknik observasi, teknik wawancara. Jenis penelitian yang diterapkan dalam pelaksanaan penelitian tentang analisis karya seni Citra Sasmita ini adalah kualitatif deskriptif, data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, kalimat, narasi, uraian, dan berbagai bentuk pemahaman lainnya.

Hasil    : Karya-karya Citra memang dibuat untuk mengkritik kultur patriarki yang berkembang di budaya Bali. Citra Sasmita juga mengungkapkan persoalan tentang sikap mental masyarakat patriarki yang mensubordinasi kaum perempuan. Sebagai seniman perempuan asal Bali, Citra mengaku mengalami masalah ganda karena di satu sisi ada sikap mental masyarakat patriarki dan di sisi lain adanya pengkotak-kotakan orang berdasarkan kastanya masing-masing.


20. Penulis Jurnal : Pary Suryani

      Judul Jurnal    : Kajian benda Seni Lukisan Vincent Van Gogh “Starry Night”

      Halaman         : 1 - 8

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah Seni rupa, yakni penciptaan keindahan yang mampu berkomunikasi dengan penikmatnya terutama melalui mata

Metode : Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data adalah studi pustaka yaitu dengn mencari data melalui buku dan internet .Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara studi literature, pada beberapa kepustakaan yang membahas mengenai object yang diteliti. Studi literature dilakukan melengkapi format pengamatan instrument lebih dalam mengenai lukisan Starry Night.

Hasil     : Benda seni merupakan benda benda yang mengandung nilai seni, salasatu contoh benda seni adalah lukisan. Lukisan merupakan pengelolahan unsur unsur rupa diatas sebuah media 2D. salasatu pelukis terkenal adalah Van Gogh, ia terkenal akan lukisannya yang unik dan hidupnya yang tragis, salsatu lukisanya yang paling mendunia adalah Starry Night.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce pada lukisan " The Scream "

Analisis Film Laskar Pelangi

Merumuskan Metolodogi pada lukisan " The Scream "